Rabu, 26 Februari 2014

this my life



H
alo nama saya Muhammad Rizki Nur Habibi, saya ingin menjadi sesuatu yang bisa anda sentuh. Saya mempunyai orangtua yang sayang dengan saya. Mereka selalu ingin membahagiakan saya meskipun mereka sedang dalam keadaan sedih. Meskipun mereka sedang bersedih mereka tidak memperlihatkan kesedihan mereka kepada anak-anak mereka. Saya ingin menjadi seperti mereka yang kuat lahir dan batinnya.
Hari-hari yang saya lewati terasa membosankan karena saya merasa yang saya alami selalu monoton atau terulang pada hal yang sama. Tetapi semua itu berubah setelah saya mengenal seorang perempuan yang sangat menginspirasi saya. Dia adalah perempuan yang tangguh dan berbeda dari yang lainnya. Senyumnya yang menawan membuat semangat saya bertambah setiap harinya. Saya berusaha agar dia tetap tersenyum dan melewati harinya dengan bahagia. Karena senyumnya merupakan bahagia bagi saya.
Saya merasa bahagia dengan teman-teman yang saya punya. Teman-teman yang saya punya merupakan teman-teman yang baik dan selalu ada disaat saya merasa bahagia maupun disaat saya merasa sedih, karena teman-teman saya banyak. Teman-teman kelas yang saya punya saat ini memang memiliki sifat yang beragam. Mereka sangat menghibur saat saya berada di dalam kelas maupun saat bermain di luar kelas. Tetapi terkadang saya terganggu karena tidak selamanya saya ingin bermain di kelas, saya juga ingin belajar seperti teman-teman di kelas lain. Tapi saya bisa memahaminya karena inilah pertemanan bahagia dan kesedihan bercampur menjadi satu.


Hidup yang saya jalani memang beragam rasa. Saya teringat kata-kata yang sering saya baca disebuah iklan kopi yaitu kopi good day yang berkata “karena  hidup banyak rasa”. Memang hidup ini banyak rasa dan apakah rasa itu menyenangkan untuk kita ataupun tidak tergantung bagaimana kita menyikapinya . Kita harus pintar dalam menyikapi hal baru yang datang dalam hidup kita agar kita siap dalam segala perubahan yang terjadi.
Hari-hariku semakin bahagia setelah semakin dekat dengan orang yang membuatku nyaman. Saya selalu bahagia saat bersamanya. Saya dan dia seperti benda komplementer yang saling melengkapi. Dia selalu membantuku dan aku juga membantunya. Memang seharusnya seperti ini.