H
|
alo nama
saya Muhammad Rizki Nur Habibi, saya ingin menjadi sesuatu yang bisa anda
sentuh. Saya mempunyai orangtua yang sayang dengan saya. Mereka selalu ingin
membahagiakan saya meskipun mereka sedang dalam keadaan sedih. Meskipun mereka
sedang bersedih mereka tidak memperlihatkan kesedihan mereka kepada anak-anak
mereka. Saya ingin menjadi seperti mereka yang kuat lahir dan batinnya.
Hari-hari
yang saya lewati terasa membosankan karena saya merasa yang saya alami selalu
monoton atau terulang pada hal yang sama. Tetapi semua itu berubah setelah saya
mengenal seorang perempuan yang sangat menginspirasi saya. Dia adalah perempuan
yang tangguh dan berbeda dari yang lainnya.
Senyumnya yang menawan membuat semangat saya bertambah setiap harinya. Saya berusaha
agar dia tetap tersenyum dan melewati harinya dengan bahagia. Karena senyumnya
merupakan bahagia bagi saya.
Saya merasa
bahagia dengan teman-teman yang saya punya. Teman-teman yang saya punya
merupakan teman-teman yang baik dan selalu ada disaat saya merasa bahagia
maupun disaat saya merasa sedih, karena teman-teman saya banyak. Teman-teman
kelas yang saya punya saat ini memang memiliki sifat yang beragam. Mereka
sangat menghibur saat saya berada di dalam kelas maupun saat bermain di luar
kelas. Tetapi terkadang saya terganggu karena tidak selamanya saya ingin
bermain di kelas, saya juga ingin belajar seperti teman-teman di kelas lain.
Tapi saya bisa memahaminya karena inilah pertemanan bahagia dan kesedihan
bercampur menjadi satu.
Hidup yang saya jalani memang beragam rasa.
Saya teringat kata-kata yang sering saya baca disebuah iklan kopi yaitu kopi
good day yang berkata “karena hidup
banyak rasa”. Memang hidup ini banyak rasa dan apakah rasa itu menyenangkan
untuk kita ataupun tidak tergantung bagaimana kita menyikapinya . Kita harus
pintar dalam menyikapi hal baru yang datang dalam hidup kita agar kita siap
dalam segala perubahan yang terjadi.
Hari-hariku semakin bahagia setelah semakin
dekat dengan orang yang membuatku nyaman. Saya selalu bahagia saat bersamanya.
Saya dan dia seperti benda komplementer yang saling melengkapi. Dia selalu
membantuku dan aku juga membantunya. Memang seharusnya seperti ini.